CRITICAL BOOK REPORT (CBR)
IDENTITAS DIRI
Nama : Putri Nur Meyliani As
NIM : 0301171310
Prodi : PAI-4/IV
Dosen Pengampuh : Dr. H. Mardianto, M.Pd.
IDENTITAS BUKU
Judul Buku : Proses Belajar Mengajar
Penulis :-Drs. J.J. Hasibuan, Dip. Ed.
-Drs. Moedjiono
Penerbit : Remadja Karya CV Bandung
Tahun Terbit : Bandung, 1988
ISI BUKU
Bagian 1 : Strategi Belajar-Mengajar
Strategi belajar-mengajar adalah pola umum perbuatan guru-murid di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar, sehingga terjadi pembelajaran yang efektif. Sedangkan, metode mengajar adalah alat yang merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar-mengajar. Maka, metode belajar diartikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan-tujuan belajar.
Ada beberapa metode belajar yang dapat dijadikan alat untuk mencapai tujuan belajar tersebut, yaitu :
Metode ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan. Metode ini coco untuk keperuan penyampaian informasi dan pengertian.
Metode tanya-jawab
Ada beberapa tingkatan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom, yaitu :
Pengetahuan : -apa nama ibu kota Argentina?
Pemahaman : -jelaskan menurutmu, apakah manfaat dari pariwisata?
Penerapan : -berdasarkan kriteria yang ada, maka organisme mana yang termasuk protozoa?
Analisis : -mengapa paruh burung gagak dan kutilang tidak sama bentuknya?
Sintesis : -apa yang terjadi bila tanaman disiram larutan asam cuka?
Evaluasi : -menurut anda mana yang lebih baik, sekolah di madrasah atau sekolah umum?
Metode diskusi
Metode ini adalah suatu cara penyampaian bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok) untuk mengadakan perbincangan ilmiah dalam menyempaikan pendpat, membuat kesimpulan, menjawab permasalahan.
Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok merupakan strategi guru dalam mengembangkan sikap sosialnya terhadap teman lain, dengan melaksanakan tugas secara bersama dan mengemukakan pendapat tiap siswa.
Metode simulasi
Simulasi adalah tiruan yang hanya berpura-pura dari fakta dalam menambah wawasan anak, dan anak ikut bermain peran dalam pelaksanaannya.
Metode demontrasi
Demontrasi merupakan metode peniruan, di mana guru sebagai peraga atau model denganmemperlihatkan kepada seluruh siswa.
Bagian 2 : Analisis Model Mengajar dan Pengajaran Mikro
Konsep mengajar dalam proses perkembangan masih dianggap sebagai kegiatan penyampaian pengetahuan. Ada beberapa tahap guru dalam memberi pengajaran, yaitu :
Tahap sebelum mengajar
Dalam tahap ini, guru menyusun program tahunan pelaksanaan kurikulum, progra semester, program satuan pelajaran dan perencanaan program mengajar.
Tahap pengajaran
Dalam tahap ini, adanya interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, kelompok siswa dengan kelompok lain dalam melaksanakan suatu pembelajaran.
Tahap sesudah pengajaran
Tahap ini dilakukan setelah tatap muka dengan para siswa, maka guru melaksanakan kegiatan penilaian pekerjaan siswa, membuat perencanaan untuk pertemuan berikutnya, menilai kembali proses belajar-mengajar yang telah berlangsung.
Adapun pengajaran mikro diartikan sebagai latihan penampilan yang dirancang secara jelas dengan jalan mengisolasi bagian-bagian komponen dari proses mengajar, sehingga guru (calon guru) dapat menguasai setiap komponen satu persatu dalam situasi mengajar yang disederhanakan. Dalam melaksanakan pengajaran, para calon guru harus mempersiapkan beberapa hal yang akan dihadapi dalam pembelajaran makro, yaitu :
Objek yang dipelajari, mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa,
Tujuan pengajaran,
Topik pengajaran dan tugas,
Metode yang sesuai digunakan,
Evaluasi pengajaran.
Dalam melaksanakan pengajaran, ada beberapa keterampilan yang harus dimiliki oleh guru, berikut ulasannya :
Keterampilan memberi penguatan,
Keterampilan bertanya,
Keterampilan menggunakan variasi,
Keterampilan menjelaskan,
Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran,
Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan,
Keterampilan mengelola kelas,
Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
KELEBIHAN BUKU
Adapun kelebihan dari buku tersebut, adalah :
Identitas buku lengkap, seperti : judul, penerbit, tahun terbit, ISSN, dan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa buku tersebut berkualitas.
Setiap memberikan poin penting, selalu ditambahkan dengan penjelasan beserta contohnya. Misal : tingkatan pertanyaan menurut Bloom yang disertai dengan penjelasan dan contoh. Sehingga, dapat memberi pemahaman bagi pembaca.
Pada isi buku terdapat peta konsep dan tabel yang digunakan untuk mempermudah para pembaca memahami isi buku tersebut, contoh tersebut terdapat pada halaman 47.
KEKURANGAN BUKU
Adapun kelemahan dari buku tersebut, adalah :
Pada awal paragraf tidak diberi tab (garis baru), sebagai penanda pergantian paragraf, contoh : pada halaman 3, paragraf pertama.
Ketika mengutip pendapat para ahli, tidak disertai dengan bodynote atau footnote.
Tidak terdapat biografi penulis, sehingga para pembaca tidak mengetahui siapa yang memberikan ilmu dalam buku terebut secara rinci, agar buku tersebut tidak diragukan.
KONTRIBUSI untuk GURU PAI
Buku ini memberikan banyak sumbangan keilmuan cara mengajar yang tepat bagi seorang guru terkhusus untuk guru PAI. Biasanya, metode yang paling terkenal untuk digunakan oleh guru PAI adalah metode ceramah, yang akhirnya membuat para siswa yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik menjadi bosan untuk mengikuti pembelajaran, namun ada banyak metode pembelajaran yang dapat dipakai seorang guru untuk dapat memberikan stimulus kepada para siswa agar mereka mengikuti pembelajaran dengan menyenangkan. misalnya, pada pembelajaran fiqih selain menggunakan metode ceramah juga dapat menggunakan metode lain, seperti : demonstrasi dan simulasi (praktik wudhu, sholat). Maka, melalui buku ini para guru dan calon guru PAI memahami metode yang cocok digunakan dalam penyampaian pembelajarannya, serta berbagai ketrampilan yang harus dimiliki.