CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR) 2 (DUA)
DISUSUN untuk MEMENUHI TUGAS dari MATA KULIAH “STRATEGI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK”
DISUSUN OLEH:
NAMA : PUTRI NUR MEYLIANI AS
NIM : 0301171310
PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) – 4 (EMPAT)
SEMESTER : IV (EMPAT)
DOSEN PENGAMPUH : Dr. H. MARDIANTO, M.Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA 2018/2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah swt, yang senantiasa memberikan nikmat, taufik dan hidayah-Nya untuk dapat menyelesaikan critical journal review (CJR) pada mata kuliah “Strategi Pembelajaran Akidah Akhlak” sebagai salah satu syarat terpenuhinya tugas dari mata kuliah tersebut. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, yang diharapkan syafa’atnya di yaumul hisab kelak.
Ucapan terima kasih pereview kepada Bapak Dr. H. Mardianto, M.Pd.yang telah bersedia memberikan tugas ini kepada saya selaku pereview. Karena, dengan tugas tersebut memberikan kontribusi pemikiran dan semangat yang besar untuk dapat menyelesaikan critical journal review (CJR) ini dengan baik.
Dengan selesainya critical journal review ini, semoga dapat membawa manfaat bagi para pembaca terkhusus calon pendidik yang akan menggodok seluruh anak bangsa demi terwujudnya Indonesia yang makmur dan sejahtera. Mohon maaf atas segala kekurangan dalam mengkritik jurnal dan memberi saran tersebut.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhMedan, 11 Mei 2019
Pereview,
Putri Nur Meyliani As
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................iDAFTAR ISI........... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ......1
RINGKASAN JURNAL
A. Identitas Jurnal .....2
B. Ringkasan... 2
Pendahuluan .....................2
Kajian Teori ...............3
Metodologi Penelitian....... 3
Pembahasan ............4
Kesimpulan ...4
PEMBAHASAN ...5
KESIMPULAN dan SARAN..... 7
A. PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Jurnal yang dipilih penulis adalah mengenai strategi pembelajaran aktif, di mana dalam mendidik ada hal-hal yang harus diperhatikan agar tercapai tujuan dari pembelajaran. Agar tujuan tersebut tercapai, maka seorang guru atau dosen dapat menggunakan strategi dalam mengajar. Untuk itu, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai keseluruhan pola umum kegiatan pendidik dengan peserta didik dalam mewujudkan peristiwa pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik yang berupa pendekatan ilmiah. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah seperti : mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Maka, guru harus mempunyai strategi dalam mengajarkan pembelajaran yang akan diajarkannya. Salah satu strateginya adalah strategi pembelajaran aktif. Strategi ini mengontruksikan pemikiran siswa untuk dapat aktif baik, menanya, menanggapi, dan lain sebagainya. Karena, pada kurikulum ini pembelajaran terpusat kepada siswa. Hal ini dilakukan, agar siswa dapat berfikir secara kritis, dan mendalam.Maka, jurnal ini sangat cocok untuk dikonsumsi bagi para calon guru terkhusus mahasiswa tarbiyah. Karena, mereka lah yang akan menggantikan posisi para gurusaat ini.
B. RINGKASAN JURNAL
1.Identitas Jurnal
Judul : Penerapan Pembelajaran Active Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Madrasah
Penulis : Hasan Baharun
Lembaga Penulis : Institut Agama Islam Nurul Jadid Paiton Probolinggo
Lembaga Penerbit Jurnal : -
2. Ringkasan
Pendahuluan
Dalam era pembelajaran konstruktivistik, keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran merupakan kunci utama belajar. Keaktifan dalam belajar sering menjadi prediktor yang baik bagi hasil belajar. Akan tetapi kondisi berbeda ketika peneliti mengajar Aqidah Akhlaq di kelas XI IPS MA. Darul Lughah Wal Karomah Kraksaan Probolinggo. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti, diantaranya adalah terdapat beberapa siswa yang mengantuk atau mengobrol di kelas ketika pembelajaran berlangsung, kurang konsentrasinya siswa terhadap penjelasan yang disampaikan oleh guru, rasa ingin tahu siswa belum terbangun, siswa tidak berani berargumentasi atau bersifat pasif di kelas, ditambah lagi dengan banyaknya siswa yang belum memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Hal tersebut juga diperparah dengan sikap siswa yang menomer duakan pelajaran rumpun agama tersebut, mengingat pelajaran Aqidah Akhlaq di Madrasah Aliyah Darul Lughah Wal Karomah tidak di UN kan, sehingga mereka belajar “apa adanya” dan “semaunya” yang berimplikasi pada rendahnya motivasi belajar siswa. Padahal, motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar murid. Salah satu cara yang dilakukan peneliti untuk mengatasi problematika pembelajaran Aqidah Akhlaq pada siswa kelas XI IPS di Madrasah Aliyah Darul Lughah Wal Karomah adalah penerapan pendekatan active learning, dikarenakan ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan lebih baik jika lingkungannya diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anakanak “mengalami” apa yang dipelajarinya, bukan “mengetahui”nya.
C. KAJIAN TEORI
1. Hakikat Active Learning
Pembelajaran aktif merupakan strategi pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kompetensinya. Selain itu, belajar aktif juga memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan analisis dan sintesis serta mampu merumuskan nilai-nilai baru yang diambil dari hasil analisis mereka sendiri.
Secara harfiah active learning maknanya adalah belajar aktif. Kebanyakan praktisi dan pengamat menyebutnya sebagai strategi learning by doing. Pendekatannya, memandang belajar sebagai proses membangun pemahaman lewat pengalaman dan informasi. Dengan pendekatan ini, persepsi, pengetahuan dan perasaan peserta didik yang unik ikut mempengaruhi proses pembelajaran.
2. Prinsip-prinsip Active Learning
Prinsip-prinsip active learning adalah tingkah laku yang mendasar yang selalu nampak dan menggambarkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar baik keterlibatan mental, intelektual maupun emosional yang dalam banyak hal dapat diisyaratkan keterlibatan langsung dalam berbagai bentuk keaktifan fisik.
3. Hasil Belajar Siswa
Untuk menentukan berhasil atau gagalnya siswa menempuh pendidikan dalam suatu lembaga, secara umum digunakan tolak ukur hasil belajar untuk mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia memperoleh pengalaman belajarnya. hasil belajar dalam konteks pembahasan ini sama artinya dengan prestasi belajar. Prestasi belajar memiliki posisi penting dalam pendidikan, karena sebagai tolok ukur keberhasilan proses pembelajaran, sekaligus sebagai bahan evaluasi bagi para pelaku pendidikan.
4. Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian diskriptif, sebab menggambarkan bagaimana pembelajaran active learning diterapkan dan bagaimana hasil dari penerapan pendekatan active learning tersebut.
5. Pembahasan
Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan; kegiatan dan pelaksanaan; refleksi; analisis data minat, perhatian, partisipatif; dan revisi.
Pada tahap perencanaan ini, peneliti merancang kegiatan pembelajaran, serta alat untuk mengukur evaluasi.
Pada tahap kegiatan dan pelaksanaan, pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui keberhasln siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
Refleksi, tahap ini digunakan untuk membangkitkan motivasi para siswa serta menjelaskan kebermaknaan pembelajaran.
Analisis data minat, perhatian, dan partisipatif, tahap ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.
Revisi, dilakukan untuk melihat berbagai kekuarang yang dilakukan kemudia langkah apa yang cocok digunakan sebagai perbaikan.
6. Kesimpulan
Pendekatan active learning pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS di MA. Darul Lughah Wal Karomah Kraksaan Probolinggo. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada setiap siklusnya. Pada siklus pertama diperoleh hasil sebanyak 22 anak (66,7%) memiliki minat, perhatian dan partisipasi yang baik, 4 anak (12,1 %) memiliki minat, perhatian dan partisipasi yang cukup, dan 7 anak (21, 2% ) memiliki minat, perhatian dan partisipasi kurang. Dan pada siklus ke dua diperoleh hasil sebanyak 30 anak (90,9%) memiliki minat, perhatian dan partisipasi yang baik, 1 anak (3,03 %) memiliki minat, perhatian dan partisipasi yang cukup, dan 2 anak (6, 06 % ) memiliki minat, perhatian dan partisipasi kurang.
D. PEMBAHASAN
Relevansi antara topik jurnal dengan kepenulisan jurnal sangat berhubungan erat. Karena, penulis dalam penelitiannya sangat berusaha untuk menciptakan suasana belajar yang bermakna. Memberikan pemahaman tersebut lewat strategi active learning, sehingga mau tidak mau siswa harus dapat mengontruksi dirinya agar mampu dalam mengikuti pembelajaran.
Pokok-pokok argumentasi penulis dalam pendahuluan, seperti :
Peneliti mengajar Aqidah Akhlaq di kelas XI IPS MA. Darul Lughah Wal Karomah Kraksaan Probolinggo mengalami beberapa kendala, diantaranya adalah terdapat beberapa siswa yang mengantuk atau mengobrol di kelas ketika pembelajaran berlangsung, kurang konsentrasinya siswa terhadap penjelasan yang disampaikan oleh guru, rasa ingin tahu siswa belum terbangun, siswa tidak berani berargumentasi atau bersifat pasif di kelas, ditambah lagi dengan banyaknya siswa yang belum memenuhi target pencapaian kriteria ketuntasan minimal (KKM). Maka, salah satu cara yang dilakukan peneliti untuk mengatasi problematika pembelajaran tersebut adalah penerapan pendekatan active learning, dikarenakan ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan lebih baik jika lingkungannya diciptakan alamiah.
Pemilihan serta cakupan kajian teori, jurnal ini memuat kajian teori seperti hakikat active learning, prinsip-prinsip active learning, dan hasil belajar.
Metodologi penelitian dan relevansinya. Dalam hal ini, penulis menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Kerangka berfikir penulis pada bagian pembahasan. Pada bagian pembahasan, penulis mencoba memecahkan persoalan yang dihadapi seperti siswa ribut, dan lain sebagainya dengan cara menerapkan strategi active learning melalui 2 siklus untuk membandingkan hasil yang telah dicapai oleh peneliti dalam menerapkan strategi active learning.
Kesimpulan dan saran serta implikasinya pada penelitian berikutnya. Penulis tidak memaparkan saran dalam jurnalnya. Untuk kesimpulan dan implikasinya pendekatan active learning pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS di MA. Darul Lughah Wal Karomah Kraksaan Probolinggo. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada setiap siklusnya. Maka, strategi ini dapat direkomendasi dan diterapkan untuk meningkatkan prestasi peserta didik.
Kritik dan saran pereview jurnal terhadap penulisan jurnal, adalah sebagai berikut :
Sebaiknya, jenis penelitian yang digunakan berupa penelitian kuantitatif yang berupa data angka atau grafik, untuk melihat seberapa berpengaruhnya strategi pembelajaran aktif ini bagi siswa terkhusus siswa siswa kelas XI IPS di MA. Darul Lughah Wal Karomah Kraksaan Probolinggo.
Kajian teori terlalu rinci, maka perlu ditambah seperti materi tentang langkah-langkah dilakukannya strategi pembelajaran aktif dan karakteristiknya. Sehingga, pembaca dapa mengetahui secara detail tentang strategi pembelajaran aktif ini.
E. KESIMPULAN dan SARAN
Strategi pembelajaran diartikan sebagai keseluruhan pola umum kegiatan pendidik dengan peserta didik dalam mewujudkan peristiwa pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran aktif ini, siswa dituntut untuk dapat mengontruksi pemikirannya agar dapat menimbulkan pertanyaan yang kemudian diajukan kepada guru atau teman lainnya agar dapat didiskusikan. Dengan demikan, pembelajaran akan lebih fleksibel karena, guru bukan satu-satunya sumber ilmu. Serta, pembelajaran ini berpusat kepada siswa yang dapat menemukan pengetahuan yang baru.
Maka, saran saya selaku pereview adalah letakkannya strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Misalkan, tujuan pembelajarannya adalah menciptakan suasana belajar yang kondusif serta hidup, maka gunakanlah strategi pembelajaran aktif. Selain itu, guru juga dapat memanfaatkan berbagai media pembelajaran sebagai pendukung dari pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar