Jumat, 31 Mei 2019

Makalah media pembelajaran akidah akhlak

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
  Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapaitujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya dalam mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Dalam proses pembelajaran terdapat proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem, dan di dalamnya terdapat media pembelajaran sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran tersebut. Menggunakan media dalam proses pembelajaran harus didasarkan filosofi atau alasan teoritis yang benar
Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat proses belajar mengajar yang pada dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru bertindak sebagai komunikator (communicator) yang bertugas menyampaikan pesan pendidikan (message) kepada penerima pesan (communican) yaitu anak. Agar pesan-pesan pendidikan yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak, maka dalam proses komunikasi pendidikan tersebut diperlukan wahana penyalur pesan yang disebut media pendidikan/pembelajaran.
Terkait dengan pembelajaran, media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya tujuan pendidikan. Heinich, Molenda, dan Russell (1993) mendefinisikan media sebagai alat saluran komunikasi. Istilah media itu sendiri berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang secara harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).

2. Rumusan Masalah
A. Apa definisi media pembelajaran?
B. Apa fungsi media pembelajaran?
C.  Apa saja klasifikasi dan  kriteria media pembelajaran?
D.  Bagaimanakah prinsip penggunaan media  pembelajaran?
E.  Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran?
F. Bagaimana pengembangan sumber pembelajaran?

3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui
A.  Apa definisi media pembelajaran
B.  Apa fungsi media pembelajaran
C. Apa saja klasifikasi dan  kriteria media pembelajaran
D.  Bagaimana prinsip penggunaan media pembelajaran, serta 
E. Bagaimana pengembangan media pembelajaran.
F. Bagaimana sumber pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A.  Definisi Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima (Heinich et.al., 2002; Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001).  Media pembelajaran menurut Latuheru media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar, dengan maksud menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (dalam hal ini anak didik atau warga belajar). Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran alat bantu untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima.
  Di bawah ini ada beberapa pendapat tentang pengertian media, NEA (National Education Association) menyatakan media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual seta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dan dibaca. Selanjutnya AECT (Association Of Education dan Communication Technology) Amerika mengemukakan bahwa media sebagai salah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
Menurut Gagne (1970) media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan anak didik yang dapat memotivasi anak didik untuk belajar. Sedangkan Briggs (1970) mengemukakan media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang anak didik untuk belajar contohnya adalah buku, film, kaset, film bingkai, dan lain-lain.
Dalam dunia pendidikan Arief S. Sadiman menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Adapun Umar Hamalik, pakar pendidikan Indonesia menyatakan media adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interest antara guru dan anak didik dalam proses pendidikan dan pembelajaran disekolah
Sementara itu E. De Corte dalam WS.Winkel menyatakan bahwa media pembelajaran adalah suatu sarana non personal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, untuk mencapai tujuan intruksional.
B.  Fungsi Media Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (siswa). Sedangkan metode adalah prosedur untuk membantu siswa dalam menerima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran. Fungsi media dalam proses pembelajaran ditunjukkan pada gambar berikut
Sudrajat mengemukakan fungsi media diantaranya yaitu:
Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para siswa
 media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas
Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan
Media menghasilkan keseragaman pengamatan
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, kongkrit , dan realistis
Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar
Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang kongkrit sampai dengan abstrak.
Fungsi media yang dipaparkan oleh Sudrajat tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk membantu mengatasi hambatan yang terjadi saat pembelajaran didalam kelas. Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantukeefektifan proses pembalajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa menigkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi. Paparan fungsi media pengajaran Hamalik di atas menekankan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi dan keinginan belajar siswa serta siswa dapat tertarik dan lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Media pengajaran, menurut Kemp dan Dayton dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu:
memotivasi minat dan tindakan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak.
 menyajikan informasi berfungsi sebagai pengantar ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang.
memberi instruksi dimana informasi yang terdapat dalam bentuk atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.
Pendapat Kemp dan Dayton tentang fungsi media pengajaran menekankan bahwa media pengajaran dapat memberikan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan informasi, memberikan instruksi untuk menarik siswa agar bertindak dalam suatu aktivitas.
Berdasarkan beberapa paparan fungsi media di atas, dapat disimpulkan bahwa media dapat meningkatkan motivasi, rangsangan dan mempermudah siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
C.  Klasifikasi dan Kriteria Media Pembelajaran
Gagne & Briggs mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri dari, antara lain: buku, tape-recorder , kaset, video kamera, video recorder , film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Berikut ini akan diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101),  yaitu:
Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran.
Media berbasis cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal adalah buku teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan lembar lepas. Karakteristik media hasil cetak:
Teks dibaca secara linear
Menampilkan komonikasi secarasatu arah dan reseptif
.Ditampilkan secara statis atau diam
Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasa
.Berorientasi atau berpusat pada siswa
Media berbasis visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Media berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis audio-visual adalah video, film, slide bersama tape, televisi.
Karakteristik tersebut:
Bersifat linear
Menyajikan visual yang dinamis
Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh perancang
Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan kognitif
Berorientasi pada guru
Media ini dibagi dalam:
1. Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar derasal dari satu sumberseperti video kaset
2. Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya filmbingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
3. Media berbasis komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer- Managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer. Karakteristik media hasil teknologi yang berdasarkan computer:
Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
Gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan grafik
Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang tinggi
Jenis-jenis media menurut Bretz mengklasifikasikan media ke dalam tujuh kelompok yaitu.
Media audio, adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema. Contoh media audio yaitu program kaset suara dan program radio. Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek. seperti: siaran berita bahasa Jawa dalam radio, sandiwara bahasa Jawa dalam radio, tape recorder beserta pita audio berbahasa Jawa.
4. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri
5.Media visual diam, seperti: foto, slide, gambar
6.Media visual gerak, seperti: film bisu, movie maker tanpa suara, video tanpa suara
7. Media audio semi gerak, seperti: tulisan jauh bersuara
8.Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, slide rangkai suara
9. Media audio visual gerak, seperti: film dokumenter tentang kesenian Jawa atau seni pertunjukan tradisional, video kethoprak, video wayang, video campursari.
Henich mengklasifikasikan media secara lebih sederhana, yaitu:
1. Media yang tidak diproyeksikan
2. Media yang diproyeksikan
3. Media audio
4. Media video
5. Media berbasis komputer
6. Multimedia kit.
Berdasarkan beberapa pandangan di atas mengenai jenis-jenis media pengajaran maka dapat disimpulkan bahwa media dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis media yaitu media audio, media visual, media audio visual dan multimedia.
D.  Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran
              Ada beberapa prinsip yang perlu dipertimbangkan oleh pengajar dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran, yaitu:
Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan. Satu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu, tetapi mungkin tidak cocok untuk yang lain.
Media adalah bagian intregal dari proses pembelajaran. Hal ini berarti bahwa media bukan hanya sekedar alat bantu mengajar pengajar saja., tetapi merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Penetapan suatu media haruslah sesuai dengan komponen yang lain dalam perancangan instruksional. Tanpa alat bantu mengajar mungkin pembelajaran tetap dapat berlangsung, tetapi tanpa media pembelajaran itu tidak akan terjadi.
Media apapun yang hendak digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk memudahkan belajar siswa. Kemudahan belajar siswa haruslah dijadikan acuan utama pemilihan dan penggunaan suatu media.
Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Pemilihan media hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuan pembelajaran), tidak didasarkan pada kesenangan pribadi.
Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan siswa. Penggunaan multimedia tidak berarti menggunakan media yang banyak sekaligus,  tetapi media tertentu dipilih untuk tujuan tertentu dan media yang lain untuk tujuan yang lain pula.
Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan keabstrakannya. Media yang kongkrit wujudnya, mungkin sukar untuk dipahami karena rumitnya, tetapi media yang abstrak dapat pula memberikan pengertian yang tepat.

E.  Pengembangan Media Pembelajaran
               Pengembangan media pembelajaran merupakan hal sangat penting dilakukan oleh para guru karena disamping anak-anak memulai belajarnya dari hal-hal yang kongkrit, tersedianya media pendidikan tersebut memungkinkan dapat ditumbuhkannya budaya belajar mandiri, budaya demokrasi, dasar pembiasaan untuk kehidupan di kemudian hari, serta menciptakan komunikasi antara anak dengan orang dewasa dan teman sebaya. Pengembangan media yang dimaksud dalam makalah ini ada suatu cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, desain, produksi, evaluasi serta pemanfaatan media pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program media. Arief Sadiman, dkk, memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah sebagai berikut:
Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Merumuskan tujuan intruksional (Instructional objective) dengan operasional dan khas
Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
 Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
 Menulis naskah media
 Mengadakan tes dan revisi
  Disamping itu, sampai saat ini masih banyak lembaga pendidikan yang belum mampu mengadakan berbagai jenis media pendidikan yang lengkap dan bervariasi karena keterbatasan dana, terutama yang ada di daerah-daerah pedesaan. Dengan demikian alternatif yang paling memungkinkan untuk diterapkan secara lebih meluas yaitu mengembangkan media pendidikan yang sifatnya sederhana namun tetap relevan dengan pencapaian kemampuan-kemampuan yang diharapkan dikuasai anak.
             Media pendidikan sederhana maksudnya adalah jenis media yang memiliki ciri mudah dibuat, bahan-bahannya mudah diperoleh, mudah digunakan, serta harganya relatif murah. Jenis media yang dapat diklasifikasikan ke dalam media pendidikan yang  sederhana yaitu meliputi jenis media visual yang terdiri atas media gambar diam (still picture), kelompok media grafis, media model, alat permainan dan media realia.
  Pada dasarnya pemberian status media pendidikan sederhana ini sifatnya relatif, yaitu tergantung kepada kondisi lembaga pendidikan itu sendiri. Pada satu lembaga pendidikan ada media pendidikan yang dianggap sederhana, mungkin pada lembaga lain yang sejenis media tersebut dianggap terlalu mahal dan rumit, atau sebaliknya. Pembuatan media pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memerlukan bekal kemampuan yang memadai. Bekal kemampuan yang dimaksudkan adalah pengetahuan dan keterampilan bagaimana melakukannya sesuai dengan persyaratan-persyaratan tertentu sehingga media pembelajaran yang dibuat betul-betul efektif dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.
Sebelum membuat media pembelajaran, guru harus memperhatikan dulu beberapa persyaratan pembuatannya. Persyaratan tersebut meliputi syarat edukatif, syarat teknis dan syarat estetika.

F. Pengembangan Sumber Belajar
Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, bahan, orang, alat, teknik, dan lingkungan, baik tersendiri maupun terkombinasikan dapat memungkinkan terjadinya belajar. Sumber belajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan peroses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efesien dalam usaha pencapaian tujuan intruksional jika melibatkan komponen proses belajaar secara terencana, sebab sumber belajar merupakan komponen penting dan sangat besar manfaatnya bagi pembelajaran.
Selain itu, sumber belajar juga sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman siswa dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam pengajaran tradisional guru hanya sering menetapkan buku teks sebagai sumber belajar, itupun biasanya terbatas hanya dari salah satu buku tertentu saja. Dalam proses pembelajaran yang dianggap modern maka sumber belajar tidak hanya buku saja tetapi sebaiknya guru memanfaatkan sumber lain selain buku wajib, misalnya film, majalah, perpustakaan dan lain sebagainya.

Konsep dan Karakteristik Sumber Belajar
Ditinjau dari asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;
Sumber belajar yang dirancang ,yaitu sumber belajar yang memang sengaja dibuat untuk tujuan pembelajaran, seperti buku pelajaran, program audio, transparansi , LCD proyektor.
Jenis sumber belajar yang kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan, yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, seperti pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama, olahragawan, surat kabar, televise dan lain sebagainya.
Association of Education Communication Technology (AECT) mengklasifikasikan sumber belajar menjadi 6 macam:
Message (pesan), yaitu
Informasi/ajaran yang diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data. Termasuk dalam komponen pesan adalah semua bidang studi/matakuliah atau bahan pengajaran yang diajarkan kepada peserta didik.
People (orang), yaitu
Manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji pesan, misalnya guru, dosen, peserta didik, dan lain sebagainya
Material (bahan), yaitu
Perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan melalui penggunaan alat atau perangkat keras ataupun oleh dirinya sendiri. Misalnya film, audio, dan lain sebagainya
Device (alat), yaitu
Sesuatu perangkat keras yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang tersimpan. Misalnya slide, radio, dan lain sebagainya.
Technique (teknik), yaitu
Prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan, untuk menyampaikan pesan. Misalnya simulasi, demonstrasi, Tanya jawab, dan lain sebagainya.
Setting (lingkungan), yaitu
Situasi atau suasana sekitar dimana pesan disampaikan baik lingkungan fisik maupun nonfisik, misalnya kelas, perpustakaan, tenang, ramai d an lain sebagainya.

Lingkup Sumber Belajar
Pengelompokan sumber sumber belajar terbagi kedalam lima kategori yaitu manusia, buku/perpustakaan, media massa, alam lingkungan dan media pendidikan.

BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Learning media tools for conveying messages from sources to recipients. media has a function as a carrier of information from the source (teacher) to the recipient (student). media can be categorized into several types of media, namely audio media, visual media, audio visual and multimedia media. Principles for using learning media
There are several principles that need to be considered by instructors in choosing and using learning media, namely:
There is no single media that is superior for all purposes
Media is an integral part of the learning process
Whatever media you want to use, the ultimate goal is to facilitate student learning.
The development of learning media consists of three major steps that must be passed, namely planning, production and assessment activities.

B. Saran
Media dan sumber pembeljaran ini sangat baik untuk di terapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan peserta didik, maka dari itu kepada mahasiswa dan calon guru harus mengetahui bentuk strategi ini agae dapat diaplikasikan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2002. Metode Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sadiman, Arief S. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Susilana, Rudi, dan Riyana, Cepi. 2012. Media Pembelajaran. Bandung : CV WACANA PRIMA
Widyastuti, S.H. dan Nurhidayati. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Jawa. Diktat Mata Kuliah Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar